Laman

Sabtu, 08 Juni 2013

ST12: Melayu Tidak Hits, I Don't Care!


JAKARTA - Band ST12 berusaha bangkit kembali dengan personel barunya, Ridho Tuah (vokal), Indra (bas), dan Koko (gitar). Sedangkan personel asli tinggal Pepep yang masih duduk di belakang drum. Mereka meluncurkan album terbaru, Lentera Hati, di Pisa Cafe, Menteng, 4 April lalu.
ST12 yang sudah alami reformasi ini cukup bangga, karena single jagoannya, "Putih-Putih Melati" dikenal baik di Malaysia hingga Thailand yang notabene bahasanya bukan Melayu. 
Namun, untuk Indonesia, mereka harus kerja keras bisa menaiki tangga popularitas seperti saat diperkuat vokalis Charly dan Pepep.

Pepep yang memboyong teman-temannya ke redaksi Okezone dalam rangka promo album, belum lama ini, mengutarakan tak peduli lagi lagunya bisa hits atau tidak. Pada kenyataannya, lagu-lagu melayu belum ada yang mencapai hits.

"Jadi kalau band melayu itu tidak hits i don't care. Mungkin band-band sekarang sebagai comparesaja untuk merumuskan konsep musik. Dulu, sebelum ST12 muncul, saya observasi dulu kenapa sih Peterpan dan Sheila on 7 meledak? Ternyata notasinya minor. Sampai sekarang kita enggak merasa berkompetisi dengan mereka, kalau mikirin itu repot bos!," kata Pepep.

Lebih lanjut, Pepep mengungkapkan, bandnya kini punya strategi jitu agar ST12 kembali mencapai popularitas.

"Sekarang ST12 punya manajemen artis, orang-orang di dalamnya ada orang-orang TV sebagaiEO. Jadi tanpa EO kita bikin event sendiri, tinggal cari sponsor. Makanya kalau 40 orang itu kerja dan mendapat hasil, hasilnya industri itu akan terbentuk, karena kita punya kewajiban melayanifans," tutupnya.

Jadi Vokalis ST12, Ridho Tuah Jalani Home Schooling


JAKARTA- Ridho Tuah mendadak jadi super sibuk sejak jadi vokalis ST12. Maklum saja, band yang vakum setahun lebih ini sejak muncul dengan album barunya, Lentera Hati yang rilis di Indonesia pada 4 April 2013 sudah mendapat kontrak di lima negara di Asia Tenggara. Negara lainnya: Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Thailand.

Ridho bersama Pepep (drum), Indra (bas), dan Koko (gitar) lebih dulu masuk negara Malaysia promo album dan single jagoan perdana “Putih-Putih Melati” selama dua minggu. Hasilnya, lumayan single tersebut masuk lima besar chart iTunes Malaysia.

Selanjutnya, giliran kampung halaman sendiri tempat promo kedua. ST12 sudah wara-wiri tampil di panggung on air maupun off air. Dijadwalkan, setelah Indonesia, Ridho dkk akan promo di Singapura, Brunai, dan terakhir di Thailand.

Tentu, dengan kegiatan segudang itu, Ridho harus mengorbankan sekolahnya. Namun, dia juga tak ingin pendidikan dinomor duakan setelah karir musik. Jalan tengahnya, ia memutuskan ikut proram home schooling di Bandung. “Aku korbanin sekolah, harus home schooling,” katanya.

Jangankan sekolah, selama satu tahun ini, ia belum juga bertemu dengan orangtuanya, Wan Asma dan Rosmaui, di Riau karena sibuk bukan main. Pastinya, ada yang merasa dirindukan dong?

“Selain kangen sama orangtua, teman-teman, dan aku kangen sama dialek bahasa daerah sana,” katanya.

Jika sudah merampungkan pendidikan SMA, ia ingin melanjutkan kuliah di Bandung jurusan sastra klasik.

Cerita Ridho Tuah Dijadikan Pengganti Charly di ST12


JAKARTA- Ridho Tuah yang masih berumur 16 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA di Riau tak menyangka akhinya didapuk jadi vokalis ST12 menggantikan posisi Charly Van Houten yang kini nyaman dengan band barunya, Setia Band.

Putra pasangan Wan Asma (ayah) dan Rusmauli (ibu) ini pertama kali tahu informasi ST12 sedang mencari vokalis dari tetangga yang kebetulan ada yang dekat dengan manajemen ST12 yang bermarkas di Bandung. 

Akhirnya, ia memutuskan berangkat ke Bandung berharap mendapat nasib baik. Ia menemui Pepep pentolan ST12 dan langsung dites vokal seperti para peserta audisi lainnya.

“Peserta audisi semuanya ada 507 orang. Ada yang dari Singapura dan Malaysia. Saya peserta terakhir,” kenangnya belum lama ini.

Beberapa lagu yang dinyanyikan Ridho saat menjalani tes audisi, yakni “Jaga Selalu Hatimu” (Seventeen), “Bukan Rayuan Gombal” (Judika), dan “Saat Terakhir” (ST12).

Semua lagu yang dilantunkannya bukan hal sulit bagi pria berkulit putih ini. Ia besar di keluarga seniman. Orangtuanya seorang penyanyi. Selain menyanyi, sang ayah punya kemampuan melukis, menari. 

Dia juga sudah terbiasa dengan suara tinggi dan rendah. Dia selalu melatih vokalnya dengan menyanyikan lagu milik Mariah Carey, Whitney Houston, dan Christina Aguilera.

Setelah menjalani audisi, ia langsung pulang ke Riau. Setelah selang sebulan, Rido dipanggil kembali oleh Pepep ke Bandung untuk take vocal.
Ridho bercerita, saat itu ia tidak diberitahu lolos atau tidaknya menjadi vokalis ST12. “Saya langsung saja disuruh take vocal. Saya bingung, kok langsung. Tidak dikasih tahu saya ini lolos atau tidak,” cerita dia.

Kini, Ridho bersama Pepep (drum), Indra (bas), dan Koko (gitar) sudah meluncurkan album Lentera Hati. Single perdana yang sudah digaungkan berjudul “Putih-Putih Melati”.

Selasa, 04 Juni 2013

ST12 Tolak Sepanggung dengan Setia Band, Kenapa?


JAKARTA - Charly Van Houten dan Pepeng resmi berpisah dengan ST12 pada 1 Januari 2012 dan kini sudah nyaman dengan band barunya bernama Setia Band.

Sedangkan Pepep satu-satunya personel asli ST12 membangkitkan band dari tidur panjang dengan menggandeng personel Indra bekas bassis Utopia, gitaris Koko, dan vokalis Ridho Tuah yang masih berumur 15 tahun.

ST12 sukses meluncurkan single andalah “Putih-Putih Melati” di Malaysia hingga mendapat posisi lima besar di chart iTunes Malaysia. Sedangkan Indonesia, mereka harus bekerja keras untuk mendapat posisi seperti di Malaysia, karena tingkat kemelekan masyarakat menjangkau teknologi di Malaysia lebih tinggi dibandingkan di sini.

“Kalau di Malaysia kan masyarakatnya sudah umum pakai kredit card. Nah, kalau beli lagu dengan download iTunes itu tinggal gesek aja. Kalau di sini kan di daerah-daerah masih banyak belum punya kredit card, jadi bingung mau beli lagu pakai apa?” terang Pepep, belum lama ini.

Selain berbicara mengenai single dan album Lentera Hati sebagai album pertama ST12 sejak dengan formasi baru, Pepep juga ditanya kemungkinan tampil satu panggung dengan Setia Band. Seperti apa komentarnya?

Pepep sepertinya belum memberikan respon positif untuk tampil berdampingan dengan orang-orang yang pernah sangat dekat dengan dirinya.

“Ada orang televisi telfon (duet dengan Setia Band), tapi teman-teman bilang jangan dulu. kan ini tim inti semua, demokrasi dong,” kata Pepep yang mengaku harus meminta persetujuan teman-temannya.

Pepep juga bercerita jika pihak Setia Band sempat meminta kepada label ST12 untuk tampil bareng di Malaysia, tapi lagi-lagi Pepep menyerahkan kepada pihak label Universal Music yang berkantor di Malaysia untuk menggunakan keputusanya.

“Produser kita ngomong terserah lo Pep. Gue balikin lagi kan, menurut Mister (Mujahid) bagaimana? Kata dia jangan. Itu kata dia loh, bukan kata Pepep,” katanya.

Pepep menjelaskan, pihak label ST12 belum mengizinkan duet dengan Setia Band karena tak ingin Charly dkk punya kesan mendompleng ST12 yang kembali punya tempat di industri musik Indonesia hingga Asia Tenggara.