Laman

Rabu, 25 September 2013

Chord ST12 - Sumpah Mati

INTRO : Bm Em F# (2x)

Bm      F#    Bm        F#
Ku jatuh hati pada sang kekasih
Bm        F#      Bm
Kau selalu yang kunanti nanti
Bm       F#    Bm        F#
Bilaku sendiri kau yang menemani
Bm        F#    Bm
Walau hanya di dalam hati

Bm    F#    Bm        F#
Satu kata pasti terucap sekali
Bm        F#    Bm
Menandakan arti sebuah janji

Em            D
Terbayang selalu setia dalam mimpi
Em            F#
Kucinta selalu hingga sampai mati

Bm     F#    Bm       F#
Sumpah mati sumpah sumpah mati
G            F#
Ku benar benar kucinta mati
Bm    F#    Bm       F#
Sumpah mati sumpah sumpah mati
G                F#
Kau sungguh sungguh takkan terganti

Chord ST12 - Tidak Tahu

Bm F#m Em F#

Bm                F#m
Terlalu cepat aku mencintai dirinya
Em        F#
merindu bercumbu
Bm                F#m
kau bilang syanag membuat aku jadi melayang
Em        F#
melayang terulang-ulang

G        A       F#        Bm
sungguh ku tak tahu lagi apa isi dari hati
G        A    F#
walau ku tak perduli lagi

REFF:

G        A
tidak tidak tidak tahu
F#        Bm
apa yang engkau tahu
G        A        D
tidak tidak tidak tahu aku tak tahu
G        A    F#        Bm
cuma cuma cuma kamu yang slalu aku mau
G        A        D
cuma cuma cuma kamu yang slalu aku mau

Chord ST12 - STsetia

INTRO :

Bm      
Sejarah hidup yang ingin berhenti
F#            Bm
berjalan tertatih menangisi diri
Bm            Em
nyanyian hati tak lagi bersemi
F#                Bm
menjadikan diri tuk slalu mengerti

G              F#m        Bm     
tak ingin berlalu begitu cepat
Em                A
kau hancurkan hati yang slalu setia
G            F#m        Bm
yang datang menghampiri disetiap langkahmu
Em        G    A
memuja dirimu menjaga hatimu

Bm        G
kau ingkari janjimu
    A    D
kau sakiti setiaku
Em  
saat kau janji
F#        Bm
kau ucapkan padaku

Bm        G
kau hianati aku
    A           D
kau tinggalkan setiaku
Em        F#        Bm
janji manis kau ucapkan itu palsu

Sabtu, 08 Juni 2013

ST12: Melayu Tidak Hits, I Don't Care!


JAKARTA - Band ST12 berusaha bangkit kembali dengan personel barunya, Ridho Tuah (vokal), Indra (bas), dan Koko (gitar). Sedangkan personel asli tinggal Pepep yang masih duduk di belakang drum. Mereka meluncurkan album terbaru, Lentera Hati, di Pisa Cafe, Menteng, 4 April lalu.
ST12 yang sudah alami reformasi ini cukup bangga, karena single jagoannya, "Putih-Putih Melati" dikenal baik di Malaysia hingga Thailand yang notabene bahasanya bukan Melayu. 
Namun, untuk Indonesia, mereka harus kerja keras bisa menaiki tangga popularitas seperti saat diperkuat vokalis Charly dan Pepep.

Pepep yang memboyong teman-temannya ke redaksi Okezone dalam rangka promo album, belum lama ini, mengutarakan tak peduli lagi lagunya bisa hits atau tidak. Pada kenyataannya, lagu-lagu melayu belum ada yang mencapai hits.

"Jadi kalau band melayu itu tidak hits i don't care. Mungkin band-band sekarang sebagai comparesaja untuk merumuskan konsep musik. Dulu, sebelum ST12 muncul, saya observasi dulu kenapa sih Peterpan dan Sheila on 7 meledak? Ternyata notasinya minor. Sampai sekarang kita enggak merasa berkompetisi dengan mereka, kalau mikirin itu repot bos!," kata Pepep.

Lebih lanjut, Pepep mengungkapkan, bandnya kini punya strategi jitu agar ST12 kembali mencapai popularitas.

"Sekarang ST12 punya manajemen artis, orang-orang di dalamnya ada orang-orang TV sebagaiEO. Jadi tanpa EO kita bikin event sendiri, tinggal cari sponsor. Makanya kalau 40 orang itu kerja dan mendapat hasil, hasilnya industri itu akan terbentuk, karena kita punya kewajiban melayanifans," tutupnya.

Jadi Vokalis ST12, Ridho Tuah Jalani Home Schooling


JAKARTA- Ridho Tuah mendadak jadi super sibuk sejak jadi vokalis ST12. Maklum saja, band yang vakum setahun lebih ini sejak muncul dengan album barunya, Lentera Hati yang rilis di Indonesia pada 4 April 2013 sudah mendapat kontrak di lima negara di Asia Tenggara. Negara lainnya: Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Thailand.

Ridho bersama Pepep (drum), Indra (bas), dan Koko (gitar) lebih dulu masuk negara Malaysia promo album dan single jagoan perdana “Putih-Putih Melati” selama dua minggu. Hasilnya, lumayan single tersebut masuk lima besar chart iTunes Malaysia.

Selanjutnya, giliran kampung halaman sendiri tempat promo kedua. ST12 sudah wara-wiri tampil di panggung on air maupun off air. Dijadwalkan, setelah Indonesia, Ridho dkk akan promo di Singapura, Brunai, dan terakhir di Thailand.

Tentu, dengan kegiatan segudang itu, Ridho harus mengorbankan sekolahnya. Namun, dia juga tak ingin pendidikan dinomor duakan setelah karir musik. Jalan tengahnya, ia memutuskan ikut proram home schooling di Bandung. “Aku korbanin sekolah, harus home schooling,” katanya.

Jangankan sekolah, selama satu tahun ini, ia belum juga bertemu dengan orangtuanya, Wan Asma dan Rosmaui, di Riau karena sibuk bukan main. Pastinya, ada yang merasa dirindukan dong?

“Selain kangen sama orangtua, teman-teman, dan aku kangen sama dialek bahasa daerah sana,” katanya.

Jika sudah merampungkan pendidikan SMA, ia ingin melanjutkan kuliah di Bandung jurusan sastra klasik.

Cerita Ridho Tuah Dijadikan Pengganti Charly di ST12


JAKARTA- Ridho Tuah yang masih berumur 16 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA di Riau tak menyangka akhinya didapuk jadi vokalis ST12 menggantikan posisi Charly Van Houten yang kini nyaman dengan band barunya, Setia Band.

Putra pasangan Wan Asma (ayah) dan Rusmauli (ibu) ini pertama kali tahu informasi ST12 sedang mencari vokalis dari tetangga yang kebetulan ada yang dekat dengan manajemen ST12 yang bermarkas di Bandung. 

Akhirnya, ia memutuskan berangkat ke Bandung berharap mendapat nasib baik. Ia menemui Pepep pentolan ST12 dan langsung dites vokal seperti para peserta audisi lainnya.

“Peserta audisi semuanya ada 507 orang. Ada yang dari Singapura dan Malaysia. Saya peserta terakhir,” kenangnya belum lama ini.

Beberapa lagu yang dinyanyikan Ridho saat menjalani tes audisi, yakni “Jaga Selalu Hatimu” (Seventeen), “Bukan Rayuan Gombal” (Judika), dan “Saat Terakhir” (ST12).

Semua lagu yang dilantunkannya bukan hal sulit bagi pria berkulit putih ini. Ia besar di keluarga seniman. Orangtuanya seorang penyanyi. Selain menyanyi, sang ayah punya kemampuan melukis, menari. 

Dia juga sudah terbiasa dengan suara tinggi dan rendah. Dia selalu melatih vokalnya dengan menyanyikan lagu milik Mariah Carey, Whitney Houston, dan Christina Aguilera.

Setelah menjalani audisi, ia langsung pulang ke Riau. Setelah selang sebulan, Rido dipanggil kembali oleh Pepep ke Bandung untuk take vocal.
Ridho bercerita, saat itu ia tidak diberitahu lolos atau tidaknya menjadi vokalis ST12. “Saya langsung saja disuruh take vocal. Saya bingung, kok langsung. Tidak dikasih tahu saya ini lolos atau tidak,” cerita dia.

Kini, Ridho bersama Pepep (drum), Indra (bas), dan Koko (gitar) sudah meluncurkan album Lentera Hati. Single perdana yang sudah digaungkan berjudul “Putih-Putih Melati”.

Selasa, 04 Juni 2013

ST12 Tolak Sepanggung dengan Setia Band, Kenapa?


JAKARTA - Charly Van Houten dan Pepeng resmi berpisah dengan ST12 pada 1 Januari 2012 dan kini sudah nyaman dengan band barunya bernama Setia Band.

Sedangkan Pepep satu-satunya personel asli ST12 membangkitkan band dari tidur panjang dengan menggandeng personel Indra bekas bassis Utopia, gitaris Koko, dan vokalis Ridho Tuah yang masih berumur 15 tahun.

ST12 sukses meluncurkan single andalah “Putih-Putih Melati” di Malaysia hingga mendapat posisi lima besar di chart iTunes Malaysia. Sedangkan Indonesia, mereka harus bekerja keras untuk mendapat posisi seperti di Malaysia, karena tingkat kemelekan masyarakat menjangkau teknologi di Malaysia lebih tinggi dibandingkan di sini.

“Kalau di Malaysia kan masyarakatnya sudah umum pakai kredit card. Nah, kalau beli lagu dengan download iTunes itu tinggal gesek aja. Kalau di sini kan di daerah-daerah masih banyak belum punya kredit card, jadi bingung mau beli lagu pakai apa?” terang Pepep, belum lama ini.

Selain berbicara mengenai single dan album Lentera Hati sebagai album pertama ST12 sejak dengan formasi baru, Pepep juga ditanya kemungkinan tampil satu panggung dengan Setia Band. Seperti apa komentarnya?

Pepep sepertinya belum memberikan respon positif untuk tampil berdampingan dengan orang-orang yang pernah sangat dekat dengan dirinya.

“Ada orang televisi telfon (duet dengan Setia Band), tapi teman-teman bilang jangan dulu. kan ini tim inti semua, demokrasi dong,” kata Pepep yang mengaku harus meminta persetujuan teman-temannya.

Pepep juga bercerita jika pihak Setia Band sempat meminta kepada label ST12 untuk tampil bareng di Malaysia, tapi lagi-lagi Pepep menyerahkan kepada pihak label Universal Music yang berkantor di Malaysia untuk menggunakan keputusanya.

“Produser kita ngomong terserah lo Pep. Gue balikin lagi kan, menurut Mister (Mujahid) bagaimana? Kata dia jangan. Itu kata dia loh, bukan kata Pepep,” katanya.

Pepep menjelaskan, pihak label ST12 belum mengizinkan duet dengan Setia Band karena tak ingin Charly dkk punya kesan mendompleng ST12 yang kembali punya tempat di industri musik Indonesia hingga Asia Tenggara.

Minggu, 26 Mei 2013

Liburan, Pepep "ST12" Tenangkan Diri dari Kehebohan Panggung


JAKARTA - Berlibur bagi kebanyakan orang untuk melepas beban setelah penat bekerja. Namun, bagi Pepep “ST12” berlibur menjadi waktu tepat untuk refleksi diri.

Pepep “ST12” selalu berusaha menyempatkan diri untuk berlibur. Dia mengakui bahwa berlibur bersama keluarga menjadi kegiatan menyenangkan, apalagi bila ke dataran tinggi yang hawanya sejuk.

“Pilih ke daerah atas (dataran tinggi-red) sih, tapi ke pantai juga sering. Paling favorit ke Puncak ya sama keluarga, soalnya gampang juga ditempuhnya,” kata Pepep “ST12” saat berkunjung di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, liburan, tidak hanya dapat menghilangkan penat, juga mendekatkan diri dengan Tuhan. Diawali dengan menikmati pemandangan alam dan merasakan kesunyian suasana, Pepep bak tersadar jika kebesaran Tuhan luar biasa. Kehidupan panggung hiburan yang penuh ingar-bingar membuatnya tenang ketika menemukan kesunyian selama berlibur.

Tidak hanya mendekatkan diri kepada Tuhan, berlibur membuat Pepep “ST12” merasa lebih dekat dan terbuka dengan partner kerja. Ia bercerita pernah melakukan pendakian ke Gunung Papandayan bersama tim manajemennya pada 2009 silam.

“Kalau kita jadi pemimpipn dan mau tahu karakter partner kita, salah satu caranya dengan liburan bareng. Nanti semuanya bakalan kebuka, soalnya kan waktunya bebas, enggak ada beban. Jadi, semuanya sama rata jabatannya, nanti mereka akan cerita berbagai hal,” tutupnya.

Ketularan Demam K-Pop, Indra "ST12" Mimpi ke Pulau Jeju


JAKARTA - Demam K-Pop juga menulari beberapa artis Ibu Kota. Tanpa malu-malu, Indra “ST12” mengakui jika K-Pop membuatnya ingin mengunjungi Korea Selatan.

Setiap orang memiliki angan-angan tempat liburan. Tidak melulu di dalam negeri, juga beragam tujuan wisata di luar negeri. Indra “ST12”, misalnya, berharap dapat berlibur ke Korea Selatan.

“Kalau tempat liburan impian saya ke Korea Selatan, soalnya saya pecinta K-Pop. Kalau untukboyband, saya suka Big Bang, kalau girlband saya suka 2NE1,” kata basis ST12 ini saat berkunjung di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.

Demam K-pop ternyata memberikan dampak cukup baik bagi Indra “ST12”. Melalui berbagai tayangan film yang disuguhkan, dia selalu membayangkan dapat pergi menikmati keindahan alam Korea Selatan.

“Pengen banget ke sana, soalnya kalau lihat dari film-film Korea, kayaknya di sana bagus banget,” ungkapnya.

Tak hanya berangan-angan, ia pun sudah memiliki beragam rencana yang akan dilakukan saat menginjakkan kaki di Negeri Ginseng itu. Dia akan menikmati keindahan alam Pulau Jeju yang terkenal, juga berharap bertemu salah satu artis Korea idolanya.

Cerita Tak Mengenakkan Indra "ST12" Saat Naik Pesawat


JAKARTA - Sebuah perjalanan bukan tidak mungkin menemukan satu kendala. Ini seperti pernah dialami Indra “ST12” saat akan ke Papua.

Perjalanan yang diharapkan berjalan lancar ternyata tidak selamanya dapat terwujud. Indra “ST12” pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan saat naik pesawat terbang.

Kala itu, basis ST12 ini sedang menuju Papua untuk keperluan konser. Pesawat yang ia tumpangi harus berhadapan dengan cuaca buruk. Perasaan khawatir langsung menyergapnya. Apalagi saat pesawat transit di Makasar, pendaratannya kurang sempurna.

“Pas mendarat, ban pesawatnya pecah, itu pengalaman paling menegangkan. Saya duduk deket kaca, pecahan bannya sampai kelihatan. Kebayang paniknya,” katanya saat berkunjung di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Setelah kejadian tersebut, Indra mengaku beruntung karena tidak merasakan trauma berlebihan. Namun, dia kini mengaku sering merasa cemas saat hendak naik pesawat.

“Cemas sih, tapi mikir lagi, kalau bukan naik pesawat mau pakai apalagi? Masak pakai kapal laut, lama lagi sampainya,” ujarnya.

Perjalanan yang kurang mulus untungnya tidak berdampak pada kegiatan yang ia lakukan selama di Papua. Indra mengaku tidak menemukan hal-hal unik di Kota Jayapura, yang dinilainya kini cukup modern. Namun, dia sangat menyukai keindahan alam pulau Kepala Burung tersebut.

“Di sana juga banyak tujuan wisata alam yang indah, sayangnya belum terekspos, padahal enggak kalah bagus sama Korea Selatan. Sayangnya, di sana cuma lima hari, padahal kalau di suruh lama juga boleh,” tutupnya sambil terkekeh.

Ridho "ST12" Betah Nongkrong di Dekat Jam Gadang



JAKARTA – Ridho, vokalis baru grup band ST12, menjadikan kampung halamannya sebagai tempat libur favorit.

Ridho mengaku suka mengisi waktu liburan dengan berjalan-jalan. Tempat tujuan yang dipilih tidak muluk-muluk, yang penting dapat melepaskan penat dari kesibukannya sehari-hari.

Salah satu tempat yang biasa dikunjungi pria 16 tahun ini adalah Danau PLTA di Bangkinang, Riau. Ridho memang berasal dari Bangkinang, dan danau tersebut menjadi tempat nongkrongRidho bersama teman-teman.

“Banyak anak muda yang kumpul di sana, ada tangkap ikan juga apalagi kalau lagi liburan pasti banyak yang kumpul. Di pinggir danaunya juga banyak warung penjual makanan,” kata Ridho, saat berkunjung di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.

Ridho biasanya juga menyempatkan diri ke Kota Padang, Sumatera Barat. Enam jam melalui jalur darat dari Bangkinang, biasanya ia akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang memang banyak ditemui di Padang.

Salah satu tempat favorit Ridho saat ke Sumatera Barat adalah menikmati sore di sekitar Jam Gadang di Kota Bukittinggi. Berkumpul bersama teman menjadikan momen yang paling menyenangkan untuknya.

Kamis, 23 Mei 2013

Jangan Pernah Tawari Vokalis ST12 Kaus Ketat


Penampilan menjadi hal yang penting bagi setiap vokalis band, sebagaimana yang dirasakan Ridho Tuah. Namun, vokalis ST12 ini punya batasan khusus dalam mematut pakaian.

“Saya masih muda, umur masih 16 tahun. Karena itu, saya lebih suka tampil dengan busana yang sopan,” tutur Ridho secara eksklusif di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013).

Ridho memang bukan tipe pria yang suka memakai busana dengan desain yang aneh-aneh.
“Saya paling senang pakai celana jins dipasangkan dengan jaket. Penampilan saya jadi lebih keren,” tambahnya.

Ridho pun punya cerita bahwa pernah ditawari untuk memakai kaus ketat saat mengisi acara. Spontan saja dia menolaknya.

“Kalau saya tidak suka, pasti bilang. Saya lebih nyaman mengenakan pakaian yang longgar saja,” tutupnya.

Wow, Koleksi Jaket Vokalis ST12 Ratusan


JANGAN kaget jika mengetahui koleksi jaket Ridho Tuah lebih dari 100. Padahal, usianya kini masih 16 tahun.
Ini memang bukan isapan jempol belaka jika Ridho mempunyai koleksi jaket hingga ratusan. Sebagai vokalis ST12, pria ramah ini rupanya mendapatkan sponsor khusus setiap kali tampil di suatu acara.

“Koleksi jaket saya lebih dari 100 buah. Saya memang pecinta jaket, termasuk celana jins,” kata Ridho secara eksklusif di Gedung HighEnd, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013).

Soal pemilihan jaket yang menjadi favoritnya, pria pencinta buah-buahan segar ini menjawab simpel.


“Saya paling suka jaket dengan gradasi warna merah-putih atau hijau-putih. Saya merasa lebih keren dan kulit menjadi terlihat bersih,” tutupnya.

Alami Masa Puber, Vokalis ST12 Jerawatan


TIDAK semua orang rela wajahnya ditumbuhi jerawat membandel. Karena itu, Ridho Tuan punya cara untuk menyiasatinya.
Sebagai remaja yang sedang mengalami masa puber, Ridho Tuah mengaku wajahnya kini jerawatan. Meski tidak terlalu banyak, tapi vokalis ST 12 ini merasa risih.

“Usia saya masih 16 tahun, mungkin orang suka bilang lagi masa puber. Saya mulai jerawatan sejak kelas 1 SMA,” tutur Ridho secara eksklusif di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2013).

Dengan wajah berjerawat, pencinta buah-buahan ini menyiasatinya dengan rajin cuci muka.

“Saya juga mulai ke salon merawat wajah. Misalnya dengan melakukan facial,” tambahnya.

Dengan memiliki wajah bersih, pria kelahiran Jakarta, 22 November 1996 ini jadi merasa percaya diri.
“Kalau wajah bersih, jadi enak dilihat saja. Apalagi saya kini sudah bergabung dengan ST 12,” tutupnya.

Boyong Vokalis Baru, ST12 Meriahkan Okezone


JAKARTA - Sepeninggal vokalis Charly Van Houten, dan gitaris Pepeng yang membuat band baru bernama Setia Band, tak membuat ST12 terpuruk.

Tak butuh waktu terlalu lama bagi Pepep, satu-satunya personel asli ST12, menggandeng vokalis baru yang masih sangat muda, Ridho Tuah asal Riau. Pepep juga menggandeng bekas bassis band Utopia, Indra. Gitaris dipercayakan kepada Koko.

Tembang perdana ST12, "Putih-Putih Melati" diambil dari album Lentera Hati dipercaya label Universal Music bisa booming di Asia Tenggara. Sehingga, label memutuskan album ST12 diedarkan ke lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand.

Memang unik ada nama Thailand yang jadi target jualan ST12 kali ini. Pepep menjelaskan, single"Putih-Putih Melati" cukup digemari masyarakat Thailand, itu terbukti dengan versi cover yang bertebaran di YouTube.

"Kayaknya baru kali ini lagu ST12 yang banyak di-cover oleh warga Thailand. Nyanyinya pakai bahasa mereka. Unik sih," katanya saat mengunjungi redaksi Okezone untuk keperluan promo album Lentera Hati, kemarin.

Pepep mengatakan, mereka telah merampungkan rangkaian promo di Malaysia. Terhitung April kemarin, mereka kembali ke Indonesia untuk memperkenalkan single juga albumnya. Setelah Indonesia, pergerakan ST12 selanjutnya mengarah ke Singapura, Brunai Darussalam, dan terakhir promo di Thailand.

Selain sesi wawancara, ST12 juga ditantang show case live untuk mempertontonkan vokal Ridho yang memberi warna baru pada band asal Bandung ini.

Sang vokalis baru, Ridho, ternyata hidup di tengah keluarga seniman. Ayahnya bernama Wan Asma merupakan seniman nyanyi, tari, lukis, dan bisa memainkan musik tradisional. Ibunda Ridho, Rosmauli juga seniman di dunia tarik suara.

Saatnya ST12 menghibur awak redaksi Okezone, mereka menempati panggung mini yang sempit dengan alunan gitar akustik. Mereka memilih single "Putih-Putih Melati" dialunkan pertama. Pepep tak salah akhirnya mendapuk Ridho jadi pengganti Charly.

Meski masih berusia 16 tahun, suara Ridho bisa mengimbangi band yang sudah cukup senior itu. Aroma melayunya cukup kental, dan punya liukan cukup sulit.

Di single "Bidadari", mereka membawakannya dengan irama pelan nan galau, suara Ridho cukup baik di nada rendah hingga tinggi. Lagu "Bidadari" bisa mewakili musik ST12 dengan mengeksplorasi kemampuan teknik vokal seorang Ridho. Lagu yang cukup enak didengarkan ini mendapat applause meriah dari awak redaksi.

Pepep "ST12" Khawatirkan Nasib Peserta X Factor Indonesia


JAKARTA - Ilham Febri atau Pepep yang menjadi drummer juga pencipta lagu band ST12 dimintai komentarnya mengenai dua finalis X Factor Indonesia, Fatin Shidqia Lubis dan Novita Dewi yang akan bertarung di babak Result Show, sebuah babak penentuan siapa juara XFI musim pertama yang disiarkan langsung RCTI dari Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 24 Mei.

Pepep mengatakan, dirinya merasa takjub dengan penampilan Fatin. Menurutnya, Fatin punya karakter suara yang kuat, ditambah busana panggungnya mengenakan jilbab menjadi unik.

"Fatin punya karakter yang kuat. Artinya, di Indonesia penyanyi kayak dia belum ada, mungkin ya. Dengan suara-suara yang tipis, suara-suara yang kecil. Apalagi Fatin dandannya muslimah, setidaknya dia memberikan suatu image. Jadi kalau Fatin maju dengan busana itu mebuat image menjadi berbeda," katanya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.

Pepep pun memberikan pujian kepada Novita Dewi yang punya teknik suara mumpuni. Namun, ketika ditanya siapa kontestan yang paling disukainya? Pepep tak mau memilih.

"Saya jagoin semua, karena semuanya bagus. Aku berharap setelah acara ini selesai mereka bisa diterima masyarakat. Let me see, mari kita lihat buktinya pada saat mereka terjun ke industri," tuturnya.

Pepep justru mengkhawatirkan nasib para kontestan saat masuk ke industri musik. Ia melihat, banyak jebolan ajang bakat yang tak berhasil di industri.

"Cuma, ngerinya kalau saya jagoin, begitu di industri, begitu nyanyiin lagu sendiri, bikin album atau single apakah akan laku? Karena pembuktiannya di situ. Seorang musisi ujung-ujungnya bukan di situ (jadi peserta kompetisi bakat). Begitu bikin album sendiri, begitu bikin album sendiri, di situlah pengakuan publik," terangnya.

Rindu Masakan Manado, Koko "ST12" Meluncur ke Kasablanka


BERASAL dari Manado, Sulawesi Utara, Koko “ST12” tetap tidak bisa lepas dari ikan bakar sebagai menu favoritnya. Koko bahkan punya cara sendiri menikmati ikan bakar.

“Makanan favorit yang enggak pernah berubah itu ikan, terutama ikan laut, tongkol,” kata Koko saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta, baru-baru ini.
 Di daerahnya asalnya, ikan tongkol lebih dikenal dengan nama ikan cakalang.

Biasanya, gitaris ini lebih senang ikan dibakar dibanding diolah dengan cara lain. Apalagi jika ikan yang digunakan merupakan hasil pancingannya sendiri, lebih segar.

“Aku juga suka ikan dipindang dan woku, cuma lebih enak itu dibakar, lebih terasa alami, apalagi habis dipancing langsung dibakar, fresh-nya lebih berasa,” lanjut pria bernama asli Indra Iriyawansyah Amac ini.

Karena keturunan Manado, selera makannya pun tidak jauh berbeda dengan masyarakat Manado pada umumnya yang menyukai makanan pedas. Koko selalu menyediakan ikan bakar dengan sambal abu-dabu, yaitu sambal dari potongan cabai rawit, bawang merah, dan tomat segar yang diberi kecap manis, garam, dan terkadang sedikit minyak panas. Rasanya sangat segar dan menggugah selera!

“Kayaknya enggak seru kalau enggak pedas. Kalau dikombinasikan yang terakhirnya dengan es pisang hijau, enak, lho!,” terangnya.

Di Jakarta, Koko tidak sulit menemukan makanan yang bisa mengobati rasa kangennya terhadap kampung halaman. Pasalnya, sederet makanan Makassar, yang rasanya tidak jauh berbeda dengan makanan Manado, biasa dijumpainya di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan.

Meskipun menu konro karebosi tersedia di kawasan tersebut, ikan bakar, khususnya ikan kerapu tetap menjadi pilihan utama Koko. Jika merasa terlalu sering menyantap ikan, biasanya Koko akan mengombinasikan dengan menu lain.

Rabu, 22 Mei 2013

Pepep "ST12" Anggap Kedekatan Charly & Terry Putri Cuma Gimmick


JAKARTA – Belakangan ini, Charly Setia Band dikaitkan memiliki hubungan khusus dengan Terry Putri. Kedekatan keduanya pun turut mendapat perhatian teman lama Charly, Pepep "ST12".

Kedekatan Terry dan Charly belakangan memang tengah ramai dibicarakan. Namun, Pepep menilai hal tersebut hanya strategi penjualan saja.

"Gue enggak tahu mereka punya hubungan apa, tapi gue tahu strategi itu. Gue sih lebih percaya ke gimmick strategi penjualan," ujar Pepep saat berbincang di Gedung Highend Lantai 4, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Bagi Pepep, hal tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan. Bekas vokalis ST12 itu memang sering membuat manajemen konflik.

"Soalnya dia kan suka bikin manajemen konflik. Ya enggak tahu lah gue," tutupnya.

Pepep "ST12" Dukung Charly Jadi Wakil Bupati, Asalkan..


JAKARTA – Charly Setia Band, sempat dikabarkan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Garut. Langkah itu turut didukung teman lamanya, Pepep "ST12".

Vokalis Setia Band itu diketahui telah mendaftarkan diri ke KPUD Garut untuk maju menjadi Wakil Bupati Garut mendampingi Muhtarom (Kang Aom). Keputusan Charly mencoba ranah politik pun mendapat komentar teman di ST12-nya dulu.
"Gue sih dukung saja. Cuma pesannya kalau jadi pemimpin harus yang bijak, harus amanah. Ya meski pun gue juga sempat mikir 'Are you sure?'," ujar Pepep saat berbincang di Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Namun, Pepep mengatakan, memegang amanah rakyat tidak mudah, dan bukan hal sepele. Drummer ST12 ini juga sempat meragukan kemampuan Charly menjabat jadi wakil bupati.
"Ya karena gue tahu, dulu zamannya masih bareng kan, dia saja enggak bisa baca pembukuan. Pembukuan buat band saja enggak bisa, gimana ini tentang rakyat. Kalau gue sih jujur enggak bakalan berani, soalnya itu amanah. Susah lho untuk bedain haram, dan halal," tutup Pepep.

Senin, 13 Mei 2013

ST12 Siapkan Single Religi



Group band ST 12 bulan lalu merillis album Lentera Hati di 5 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam) dibawah naungan label Universal. Kini sedang persiapkan single religi yang akan diluncurkan menjelang bulan Ramadan. Lagu tersebut berjudul Ampunanmu.

"Lagunya sudah masuk rekaman dan proses mixing sekarang, kebetulan yang nulis lagunya aku sendiri. Berkisah tentang aku sih sebenarnya, tentang sisa hidup aku sekarangini yang juga tentang banyak pemberian dari Allah untuk aku yang begitu besar dan banyak. Aku minta hanya sampai segini tapi ternyata Allah beri aku lebih. Sebagai bentuk rasa syukur aku, bagaimana aku memohon juga ampunan dari-Nya," papar Pepep, Senin (13/5) di Jakarta.

Tak hanya lagu, konsep vide klip juga sudah disiapkan untuk mendukung promo lagu tersebut.

"Alhamdulillah semuanya lancar, video klip konsepnya sudah jadi, tinggal menunggu waktu syuting saja. Waktu bulan puasa kan enggak terasa sebentar lagi nih. Jadi harus disiapkan dari sekarang," kata Pepep.

Menurut drumer ST12 ini, lagu tersebut berbentuk single dan rencananya akan dimasukan dalam album kompilasi bersama artis-artis Universal.

"Aku buat single, ada rencana akan dimasukan dalam album kompilasi bersama artis-artis reliji ternama yang dibawah label Universal," katanya. 

Minggu, 21 April 2013

Pepep: Ajari Ridho Lebih Mudah Ketimbang Charly


Menjadi vokalisST12, Rido harus lebih dulu menyingkirkan 527 peserta audisi lainnya. Menurut 
Pepep, lebih mudah mengarahkan vokalis asal Riau ini untuk menyanyikan cengkok Melayu ketimbang Charly dulu.
Dari pengakuannya,Pepep lah orang yang membentuk karakter vokal Melayu Charly saat masih menjadi frontman di ST12 Apalagi musik melayu menjadi konsep yang ditawarkannya dengan band besutannya itu.
"Rido ini terpilih dari 527 peserta audisi. Dia berasal dari Riau, salah satu basis Melayu. Jadi gak terlalu sulit untuk mengajarkan cengkok melayu. Kalau Charlie aku agak ekstra karena dia bukan dari Melayu," ungkapnya di gedung Axa Tower Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) 
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sosok Rido adalah anak muda yang memiliki talenta dan teknik bernyanyi. Terlebih, latar belakang sang vokalis yang mayoritas berprofesi penyanyi.
"Dia Rido punya bakat, dia masih muda, terus dia punya rasa dan latar belakang keluarganya semuanya penyanyi. Jadi punya jiwa musik yang cukup kental. Aku liat porfolio dia juga sering ikut festival di daerahnya dan juara," tuntas Pepep.

Sabtu, 20 April 2013

Pepep ST12: Konsep Melayu Aku Yang Buat Bukan Charly


Nama Charly memang kental dengan band yang melambungkan namanya, ST12. Namun Pepep mengklarifikasi hal tersebut. Menurutnya, konsep Melayu yang diusung ST12 adalah ide dirinya.
Konsep musik Melayu sendiri menjadi kekuatan tersendiri bagi ST12. Meskipun kini digawangi oleh formasi baru, dapat dipastikan musik ST12 tak pernah berubah. 
Orang menganggap ST12 itu Charly, bahkan orang gak tahu dibelakang ST12 itu siapa. Karena konsep Melayu ini memang aku yang buat, karena aku memang berasal dari Sumatera
Pepep. 
"Aku mau klarifikasi sedikit. Orang menganggap ST12 itu Charly, bahkan orang gak tahu di belakang ST12 itu siapa. Karena konsep Melayu ini memang aku yang buat, karena aku memang berasal dari Sumatera," akunya kepada di gedung Axa Tower Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4). 
Kala itu, kehadiran Charly sendiri dalam ST12 diungkap Pepep melalui audisi. Bahkan, pria yang kini tergabung dalam grup musik Setia Band sempat kaget dengan cengkok Melayu yang harus dikuasainya.
"Charly masuk di ST12 melalui audisi. Awalnya Charly juga sempat nanya, Pep kok cengkoknya gini banget?" tutur Pepep mengutip ucapan Charly. 

Rabu, 17 April 2013

Comeback, ST12 Layaknya Queen


Setelah ditinggalkan Charly dan Pepeng, ST12 sempat vakum kurang lebih dua tahun. Tentu saja bukan waktu yang singkat. Begitu muncul kembali dengan album LENTERA HATI, Pepep mengatakan banyak perbedaan antara ST12 yang dulu dengan sekarang. Apa itu?
"Sekarang ST12 di semua lagu kita nyanyi semua, itu yang belum ditemui sebelumnya. Aku pengen semua personel ikut menyanyi, kita bukan sekedar band pengiring, jadi kita benar-benar, ya, kita kayak Queen misalnya," ujar Pepep saat ditemui di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4).
Banyak opini dari masyarakat yang mengatakan kalau ST12 tak akan seperti saat masih digawangi oleh Charly dan Pepeng. Namun Pepep mengembalikan semua ke masyarakat.
"Kita nggak pernah bisa memaksakan opini publik, yang terpenting adalah ST12 band melayu, kita yang penting live perform. Kita memang band konsep, aku nggak bisa maksain opini publik. Ya kita liat saja," kata Pepep.
Setelah ST12 meninggalkan ST12, Pepep mengaku tidak pernah lagi berhubungan dengan mantan vokalisnya itu. "Lost kontak sama sekali, tidak. Aku sama dia everything is ok," tuntasnya.

Minggu, 14 April 2013

LASKAR ILU INU ST SETIA INDONESIA



Salam LASKAR ILU INU ST SETIA INDONESIA. Alhamdulillah Manajemen ST12 dan SHOCKID Manajemen telah membuat satu keputusan diantaranya :

1. perihal baju anggota resmi laskar STsetia indonesia semua warna dan logo sama di seluruh indonesia yg mana akan kita munculkan dalam bentuk contoh gambar

2. biaya pendaftaran sebesar Rp 100.000 yg mana informasi pendaftaran bisa melalui informasi : a. Martin (laskar st setia ) 08122307135
b. Shockid ( 081322713000)
c. Openk ( contak boking artis ) 08122350698
dengan no rek BCA 2791159425 a/n YUSUP MULYADI
belum termasuk ongkos kirim .
BISA JUGA LANGSUNG DATANG KE BANDUNG UNTUK MENDAFTAR SEBAGAI ST SETIA RESMI DENGAN ALAMAT :
JALAN PUNGKUR Gg YUDA NO 12F BANDUNG (SHOCKID OFFICE )

jenis barang yg akan didapat oleh STsetia resmi adalah
1. kaos
2. kartu anggota
3. gelang
4. stiker

Manajemen STsetia pusat akan mengadakan pemilihan koordinator dari tiap kotanya dgn syarat sbb :

1. mempunyai jiwa kepemimpinan
2. dapat merekrut masa dalam jumlah besar
3. disarankan mempunyai base camp sebagai pusat informasi dan kumnpul bagi laskar STsetia
4. disenangi orang,supel dan pandai bergaul
5. menyenangi musik
6. menjadikan panutan dan contoh yg baik buat para anggota laskar STsetia
7. bagi yg mencalonkan diri harus membawa paling sedikit 10 pendaftar yg mau jadi laskar STsetia resmi .
8. dapat menampung aspirasi anggota STsetia
9. mempunya kemampuan dalam bentuk kreatif, edukatif dan kooperatif.

pendaftaran untuk menjadi STsetia resmi bisa dimulai pada hari ini tgl 12-april-2013
dan pembagian kartu baju dll akan selesai pada 1 bulan kedepan terhitung dari hari ini tgl 12-april-2013. untuk lebih jelasnya bisa hub pada nmr yg tertera diatas.
demikianlah kiranya informasi yg dapat saya berikan sekian dan terima kasih .


REGARD

Selasa, 09 April 2013

Pepep Akui Sulit Cari Karakter Suara Charly `Setia Band`



Jakarta : Pepep "ST12" mengaku sempat kebingungan mencari vokalis baru sepeninggal Charly Van Houten. Suara Charly yang begitu identik dengan band yang sudah mengemas lima album tersebut tak bisa disamai para penggantinya.

"Jujur aku enggak mungkin nyari vokal seperti Charly karena dia The One and Only, enggak ada gantinya. Kalaupun harus cari yang seperti dia, jelas susah," ujar Pepep, drummer yang juga pentolan ST12 saat ditemui di sebuah kafe di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013).

Pemilik nama lengkap Ilham Febry itu pun sempat dibuat bingung lantaran harus menjalankan ST12 tanpa Charly dan Pepeng. Beruntung, sejak menemukan Ridho Tuah sebagai vokalis baru, Pepep perlahan mulai mampu menggali semangat untuk kembali eksis di belantika musik lokal.

"Tapi ini pekerjaan yang aku bilang enggak mudah. Aku punya visi, kalau aku gagal selesai, kalau sukses maju terus. Ya kita lihat aja seperti apa ke depannya," harap Pepep.

Pepep dan Ridho berharap kehadiran ST12 dalam format baru bisa lebih fenomenal seperti saat masih dinakhodai Charly dan Pepeng. "Kita melihat pasar musik Melayu belum habis, kita yakin kalau ST12 masih bisa berbicara banyak," ungkapnya penuh optimistis

ST12 Protes Charly Pakai Nama Setia Band



Jakarta : Grup band ST12 yang kini menyisakan Pepep (drum) dan Rido (vokal) sebagai personil mempertanyakan alasan penggunaan nama Setia Band yang dibentuk dua mantan anggota ST12, Charly Van Houten dan Pepeng.

Menurut mereka, Charly dianggap belum bisa lepas dari bayang-bayang besarnya nama ST12. Nama Setia sendiri merupakan sebutan bagi penggemar ST12 sejak masih diperkuat Charly dan Pepeng.

"Kenapa harus memakai nama Setia? Kenapa nggak yang lain, bunga kek, awan kek. Itu tandanya mereka masih belum bisa lepas dari ST12," ujar Pepep di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2013) malam.

Namun Pepep tak ingin menjadikan masalah penggunaan nama Setia yang dipakai Charly dan Pepeng menjadi berlarut-larut. Ia pun berupaya untuk bersaing positif dengan Setia Band di pentas musik lokal.

"Kita bersaing secara sehat dan positif, memang pada awalnya kita berpisah juga baik-baik dan nggak ada masalah antara ST12 dan Setia Band, begitupula Pepep dengan Charly dan Pepeng," tandasnya.

Kamis, 04 April 2013

Comeback Lagi, ST12 Cukup Berbahaya

JAKARTA – Tak percuma band ST12 dikontrak label Universal Music Asia Tenggara yang menaungi Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam.


Band yang kini telah mereformasi diri, hanya dianggotai dua personel saja, yakni Pepep (drum) dan Rido Tuah (vokal), cukup berbangga hati karena debut single berjudul "Putih-Putih Melati" sudah menduduki posisi keenam chart iTunes Malaysia, setelah comeback Januari 2013. 

Namun, selain Malaysia, single baru mereka belum tampak di 20 besar chart iTunes. Apa yang ditawarkan ST12 dengan vokalis Ridho Tuah, benang merahnya masih sejajar dengan era Charly yang kini nyaman di Setia Band. Masih mengusung musik pop yang mendayu-dayu, atau dikenal dengan istilah melayu.

Pepep pernah berbincang dengan Okezone, bahwa single terbarunya mudah diresapi pendengar dari kalangan akar rumput sekalipun. Setidaknya, single ini bisa tenar di Malaysia sudah bisa menjawab ucapan Pepep.

Gebrakan Pepep dan Ridho tak berhenti sampai di situ. Peluru mereka selanjutnya merilis album baru yang diberi judul Lentera Hati, pada 4 April 2013 di Jakarta, berikutnya di Malaysia.

Akankah album mereka sukses? Jika membaca pasar di dalam negeri belum ada hits yang ditelurkan oleh para jawara musik Melayu macam Setia Band, D'Bagindas, Wali, dan Kangen Band, mungkin saja ST12 bisa mengisi celah yang sudah merekah untuk ditutup dengan lagu-lagu band asal Bandung ini. Mereka bisa cukup berbahaya!

ST12 Tak Ingin Jadi Pesaing Setia Band



JAKARTA - Tampil dengan format baru, ST12 benar-benar mencoba melepas image vokalis lamanya, Charly Van Houtenyang memang sudah melekat erat pada band asal Bandung, Jawa Barat, ini. 

Charly sendiri saat ini sudah berkarier lewat Setia Band bersama Pepeng (gitar), dan Alsa (drum). Mereka pun sukses merilis debut album berjudul Satu Hati pada 2 Mei 2012. Beberapa singlenya terbilang sukses, seperti: "Jangan Ngarep", "Asmara", "Stasiun Cinta", "Jangan Mau Mau"

Walau begitu, Pepep merasa ST12 tidak ditargetkan menyalip kesuksesan Setia Band. Dia merasa persaingan di industri musik tak akan pernah terjadi.

"Enggak, aku nganggap bahwa aku ikhlas Charly keluar. Aku tidak menjadikan dia kompetitor, aku mendoakan dia juga sukses," kata Pepep saat jumpa pers peluncuran album ST12 berjudul "Lentera Hati" di Pisa Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (04/04/2013).

Hari-hari bersama Charly dan Pepeng  di masa lalu begitu indah, Pepep ingin tetap menjaga silaturahmi dengan bekas personel ST12 itu.

"Biar gimanapun Charlie pernah mengisi ST12, kita makan bareng, tidur bareng, tour bareng, kita tetap berusaha silaturahmi" Kata Pepep bijak.

ST12 sendiri kini diawaki empat personel, yakni Rido (vokal), Koko (gitar), Indra (bas), dan Pepep (drum). Pepep jadi satu-satunya personel asli ST12 yang tersisa.

ST12 versi Reformasi Rilis Album "Lentera Hati"


JAKARTA - Band ST12 benar-benar membuktikan janjinyacomeback demi ST Setia (penggemar ST12). Mereka kini mengalami reformasi dengan line-up Rido (vokal), Koko (gitar), Indra (bas), dan Pepep (drum).

Pepep saat diwawancarai Okezone belum lama ini, mengatakan ST12 hanya berdua saja, dirinya dengan sang vokalis Rido. Dia belum menyebutkan nama Koko dan Indra karena masih terikat dengan label lain saat itu.

Setelah lepas kontrak, Pepep bisa menghadirkan formasi secara lengkap di hadapan wartawan hari ini. Mereka sekalian merilis album "Lentera Hati" bertempat di Pisa Cafe, Jakarta Pusat. 

"Sekarang di ST12 semuanya baru, mulai dari kru, personel, manajer, semua baru, fresh, baru semuanya," tegas Pepep, Kamis (04/04/2013).

Mengusung debut single "Putih-Putih Melati", single ST12 ini sudah familiar di telinga masyarakat Asia Tenggara.

"Lagu ini di Malaysia masuk peringkat keempat iTunes, dan nomor satu di YouTube," kata Deri selaku perwakilan dari Universal yang mendistribusikan album ST12 di Indonesia.

Sepeninggal Charlie Van Houten, band ini awalnya dianggap sudah kandas, akan tetapi Pepep bisa membangkitkan lagi band asal Bandung, Jawa Barat, pada 2004.

Selain Indonesia, peluncuran album ST12 juga dilakukan di Malaysia. Perwakilan label dari Malaysia pun diundang datang menghadiri peluncuran album ini.

"Biasanya band yang ditinggal vokalis mau bangkit susah, tapi setelah saya dengar materi lagunya, saya langsung mikir ini peluang yang baik," kata Mujahid yang mewakili Rumpun Record, label yang mengontrak ST12 di Malaysia.

Masih dengan materi lagu melayu, musik ST12 masih easy listening dan mudah ditangkap, lirik lagu "Putih-putih melati, merah-merah delima" mudah untuk meracuni pikiran pendengar. Apalagi vokal Ridho yang mendayu-dayu khas ST12 mampu membangkitkan gelora band ini di industri.

Rido "ST12" Eliminasi Penyanyi Malaysia & Singapura



JAKARTA - ST12 kini hadir kembali meramaikan industri musik Indonesia, setelah vakum satu tahun karena perpecahan di tubuh band asal Bandung ini. 

Vokalis Charly dan gitaris Pepeng personel asli ST12 pada Januari 2012 resmi hengkang, lalu berkarier dengan band barunya, Setia Band.

Pepep satu-satunya personel yang tersisa di ST12 kini bisa sumringah telah mendapat personel yang dianggapnya pas mengganti Charly dan Pepeng. Ia mendapuk vokalis yang masih muda berusia 16 tahun bernama Rido Tuah asli Riau. Lalu diisi juga oleh Koko (gitar), dan Indra (bas).

Pepep menjelaskan, dia memilih Rido berdasarkan kata hatinya. Sama seperti yang ia lakukan terhadap Charly dulu.

"Itu enggak ada rumusnya. Ya, namanya jodoh enggak ke mana," kata Pepep saat jumpa pers peluncuran album "Lentera Hati" di Pisa Cafe, Jakarta Pusat, Kamis (04/04/2013).

Penggebuk drum itu bercerita proses mendapatkan Rido saat itu ada sekira 527 orang yang ikut audisi. Tak hanya orang Indonesia yang tertarik jadi vokalis ST12, penyanyi dari negara tetangga seperti Malaysia, dan Singapura pun ikut audisi.

"Orang sampai ada yang dari Malaysia, Singapura, banyaklah ada yang dari Nusa Tenggara. Macam-macam ya," cerita dia.

Pepep memuji kelebihan Rido yang menurutnya punya karakter suara yang jarang dimiliki oleh penyanyi di Indonesia.

"Aku dengar suara dia, aku pikir aku ngerasa belum ada suara begitu," katanya.

Rido sendiri awalnya tidak menyangka bahwa dirinya bisa menggantikan posisi Charly.

"Dulu aku ngefans makanya aku coba ikut audisi, dan alhamdulillah aku dipanggil ke Bandung, terus kepilih," begitu Rido mengenang.

Kamis, 28 Maret 2013

ST12 Optimis Kembali Berjaya Dengan Formasi Baru



BERITA perpecahan band terkenal Indonesia, ST12 memang mengejutkan peminat-peminatnya. Setelah empat tahun menyepi, akhirnya, ST12 kembali dengan tiga ahli baru dengan mengekalkan seorang saja ahli lama, Pepep atau nama sebenarnya Ilham Febry.
Setelah vokalis dan pemain gitar asal ST12, Charly serta Dedy Sudrajat mengundur diri, Pepep meneruskan perjuangan ST12 dan kembali dengan album Lentera Hati. Kini, ST12 dianggotai Pepep, Ridho Tuah, Koko dan Indra.

Ceritakan sedikit tujuan kedatangan ST12 ke Malaysia kali ini ?
ST12: Ini merupakan salah satu bentuk program yang dibuat oleh Rumpun Records dan Universal Music, program promo selama seminggu. Kami tiba di Malaysia Isnin lalu. Ada promo radio, TV, sidang media, sesi temu peminat, ada showcase dan mungkin ada penggambaran klip video di sini untuk single-single yang lain. Jadi, kedatangan kali ini sangat padat dengan aktiviti.
Cerita sedikit tentang album kelima ST12 ?
ST12: Album kelima ini bertajuk Lentera Hati dengan hit single  adalah Putih Putih Melati. Ini saya persembahkan memang ada satu pemikiran bahawa saya sangat prihatin dengan penciptaan karya. Maksudnya, begitu hilangnya lagu-lagu rakyat dan lagu zaman kanak-kanak dulu. Rasanya kurang sesuai apabila kanak-kanak menyanyikan lagu cinta orang dewasa. Jadi saya mahu mengimbau agar kita sebagai ahli muzik boleh menciptakan atau mengingatkan kembali lagu-lagu itu, agar mereka juga boleh mengingatnya kembali.
Semua lagu yang dimuatkan dalam album ini diciptakan sepenuhnya oleh Pepep sendiri ?
Pepep: Ya. Alhamdulillah.
Putih-Putih Melati berjaya mendapat tempat di hati peminat. Apa cerita di sebalik lagu tersebut ?
PEPEP: Saya mendapat inspirasi daripada anak perempuan saya, yang tanpa sengaja dia menyanyikan lagu itu ketika saya berada dalam bilik yang lain. Saya mendengar dari jauh dan saya fikir lagu itu mantap juga tetapi saya mencuba untuk menggarap lagu ini dengan cara ST12, versi ST12.
Lagu Putih Putih Melati itu dikatakan ‘kedekut’ lirik kerana liriknya pendek dan hanya ada tiga rangkap. Apa komen Pepep sebagai pencipta lagu itu ?
PEPEP: Saya mempunyai strategi khusus. Saya ada ramuan khusus sebenarnya. Empat album ST12, sudah kami lancarkan. Album demi album, saya melihat strategi pasar dan strategi jualan. Bagaimana menciptakan satu karya muzik yang boleh dinikmati.
Pertama, kenapa saya buat lirik lagu itu pendek? Kerana saya mahu pendengar mengulang-ulang lagunya, sehingga mereka boleh tahu. Semakin lama, mereka tak sedar bahawa mereka sudah ‘diracuni’. Maksudnya mereka terperangkap dalam lagu itu kerana dia cuba untuk mengulang lagu itu. Akhirnya, mereka masuk dalam notasi lagu tersebut.
Kedua, strategi Pepep dan kawan-kawan juga. Jujur, saya begitu prihatin dengan nasib kanak-kanak menyanyi lagu cinta orang dewasa. Mana lagu anak-anak kita dahulu? Saya mahu mengingatkan kembali kepada mereka bahawa Asia ini mempunyai karakter atau budaya yang baik. Tak semua lagu Barat boleh dicerna dengan baik. Saya juga mahu memberikan yang terbaik agar lagu ini boleh dinikmati oleh semua peringkat umur. Untuk mendengar lagu Putih Putih Melati, tidak perlu mempunyai intelektual yang tinggi, kerana lagu itu sudah merupakan lagu rakyat.
Jadi benar Pepep mengambil lagu itu daripada lagu rakyat ?
PEPEP: Istilahnya bukan mengambil. Kalau mengambil itu saya boleh dihukum kerana menciplak. Tapi saya tidak mengambil. Saya menginspirasikan daripada lagu rakyat. Tak ada urut ulang kalau ada bererti ‘repackage’. Saya perlu minta izin daripada penyanyi yang asli. Tapi tidak, kerana memang peraturannya begitu. Notasinya juga berbeza dari lagu asal.
Ahli ST12 semua muka baru. Hanya Pepep yang kekal sebagai ahli lama. Mungkin boleh perkenalkan mereka kepada kami ?
PEPEP: Ini formasi terbaru daripada ST12.
KOKO: Saya Koko bermain gitar.
INDRA: Saya Indra bermain bass.
RIDHO : Saya Ridho, vokalis.
ST12 sudah pun menemui vokalis baru setelah beberapa tahun mencari pengganti Charly. Untuk menggantikan tempat Charly yang diketahui keunikan suaranya. Bagaimana perasaan Ridho menggalas tugas itu ?
RIDHO: Mungkin kalau dikatakan beban (ganti Charly) itu ada. Tekanan juga ada. Gembira juga ada. Tetapi saya tak terlalu memikirkan. Saya bakal membawa nama ST12 dengan lebih baik.  Selalu berkarya bersama ST12 untuk memberikan sesuatu yang berbeda daripada formasi lama kepada peminat di mana pun mereka berada.
Dalam album menunjukkan Pepep dan Ridho sahaja sebagai ST12. Tetapi hari ini, ST12 turut dianggotai Indra dan Koko juga. Jadi, bagaimana posisi mereka dalam ST12 sebenarnya ?
ST12: Awalnya, cuma saya dan Ridho. Sebenarnya, mereka juga sudah cuba untuk menyertai ST12, tetapi kerana di Indonesia mereka juga mempunyai band yang ada kontrak, tapi pada masa itu kami sudah harus sesegera mungkin menyiapkan album ST12. Jadi, saya kata pada mereka, uruskan dulu. Selesaikan segala yang berkait dengan hukum. Selepas itu, baru kita boleh bergabung. Saat mereka sedang menyelesaikan perkara itu, kami sudah menandatangani kontrak dan membuat album. Mungkin Insya-ALLAH, album berikutnya kami akan sama-sama munculkan formasi berempat ini.
Seperti yang diketahui, pada tahun 2011, ST12 mula berpecah. Mungkin Pepep boleh kongsikan apa sebenarnya yang berlaku ?
PEPEP: Sebenarnya tidak ada masalah kerana semua berjalan dengan semula jadi. Saya percaya bahawa Allah sudah mengatur segala sesuatu di muka bumi ini. Saya tak pernah mahu menyalahkan siapa yang salah, siapa yang betul. Tetapi yang pasti sekarang, ‘let it flow’. Hidup mesti diteruskan.  Kita jalan terus, berkarya terus, kita berjuang terus. Mana yang kita boleh bergabung, mari. Mana yang boleh kita perjuangkan, mari. Kalau tak mahu berjuang, silakan keluar. Kita adil saja.
Selalunya apabila ahli band itu seorang demi seorang keluar, akhirnya band itu akan berpecah. Tetapi kenapa Pepep masih meneruskan dengan ahli baru ?
PEPEP : Jawabannya cuma satu. Demi peminat. Secara jujur, saya mahu berehat dari industri muzik, tapi saya masih perjuangkannya kerana peminat. Tanpa peminat, kami juga tak boleh buat apa-apa. Siapa pun band yang meletup, tanpa peminat, mereka tak boleh pergi jauh. Jadi, kami masih berjuang sampai sekarang pun kerana peminat. Jadi, apa yang kami lakukan hari ini, semuanya kerana peminat.
Bagaimana penerimaan peminat terhadap ST12 dengan ahli baru?
ST12: Saya bersyukur. Dulu pun saya bersyukur. Mensyukuri dengan apa yang saya lakukan atau saya kerjakan. Prestasi yang ST12 dapat sekarang dengan lagu Putih Putih Melati yang orang kata di Malaysia cukup dikenal, meletup, ramai yang tahu lagu ini, saya hanya mengatakan, alhamdulillah. Maksudnya, usaha dan kerja kita boleh diterima di sini. Kami bersyukur dan terima kasih buat peminat-peminat di Malaysia. Jangan segan-segan untuk memberikan kritik dan saran, juga doanya kerana kami bukan band hebat tanpa mereka, kami bukan band yang super. Jadi, tetap doakan kami, berikan input buat kami agar kami boleh terus hasilkan karya muzik yang lebih baik lagi.

Penerimaan peminat di Indonesia dengan vokalis baru pula?
PEPEP: Kami memang tak mungkiri bahawa suara Charly sudah mengisi empat album di ST12, tetapi bukan bererti, karakter daripada sebuah band itu boleh menghilang. Artinya, memang menjadi satu kesatuan yang kukuh. Justeru, kami ada satu perbezaan yang sangat signifikan dari ST12 sekarang. Saya tak mungkin mencari seorang vokalis seperti Charly kerana dia hanya satu-satunya di dunia. Tidak ada manusia di dunia ini yang sama. Kalau nak mencari karakter seperi Charly, sangat tidak ada. 
Sekarang saya mengubah konsep yang lebih segar dengan karakter... teknik yang lebih segar, moden dan progresif. Makanya, saya mengambil Ridho setelah diadakan melebihi 500 uji bakat. Di Indonesia sendiri, kami sedang mengambil pendekatan untuk mengadakan promosi. Di Malaysia, sudah yang terbaik, saya kata. Tapi yang pasti alhamdulillah bahawa Ridho boleh memberikan sesuatu yang baik di album ini. Juga memberikan sesuatu yang positif untuk ST12 dan juga peminat-peminatnya. Alhamdulillah kami menerima respon yang positif serta sokongan daripada ahli muzik dan peminat-peminat.
Agak-agaknya, apa faktor yang membuatkan ST12 diterima di Malaysia dan negara-negara lain ?
ST12: Kami berusaha untuk menciptakan suatu karya muzik yang ‘easy listening’ yang ringan, mudah dicerna dan tak perlu bahasa yang terlalu dalam. Ada kalanya kami membuat konsep muzik yang dalam, ada kalanya juga konsep yang ringan. Indonesia, Malaysia, Brunei atau bandar-bandar tetangga di Asia merupakan satu rumpun yang dari segi bahasa tidak jauh berbeza, jadi, itu juga merupakan satu kemudahan buat kita bagi menciptakan strategi-strategi yang baik untuk membuat karya muzik di ST12.
Rasanya-rasanya di Malaysia, ST12 dah popular tak ?
ST12: Alhamdulillah, saya selalu kata pada diri sendiri, kawan-kawan, seorang yang tahu ST12, seribu orang yang tahu ST12, bagi kami, kami tetap bersyukur. Maksudnya, kami cuba memberikan yang terbaik. Kami tak pernah mengharapkan yang besar-besar. Selalu kami tahu bahawa manusia tak pernah puas.  Jadi, tak ada habisnya. Lebih baik kita bersyukur. Jangan pernah menganggap bahawa kita terkenal tapi selalu menciptakan karya-karya terbaik yang secara tak langsung akan menghantarkan populariti itu secara sendiri.
Apa perancangan ST12 setelah kembali dalam industri seni ?
ST12: Untuk 2013, kita sudah lihat hasilnya. Beginilah. Sudah boleh lihat sendiri perkembangannya, sudah boleh dengar sendiri. Untuk 2014, kami berharap, lebih daripada ini, itu sasaran. Tapi saya haraplah.
Ada tak rancang untuk berkolaborasi dengan artis di Malaysia?
PEPEP: Ada tak untuk kolaborasi?
INDRA: Ada. Dengan Iklim. Saleem.
PEPEP: Ya Saleem.
INDRA: Sudah tentu kami tahu lagu-lagu Saleem.